PERCOBAAN 01
ANALISIS RESPON TRANSIEN
Mengetahui karakteristik output pada persamaan permasalahan melalui nilai rise tame, peak time, maximum overshoot, dan nilai state error dengan menggunakan matlab.
II. Peralatan yang Digunakan
2.1 Satu set komputer
2.2 Perangkat lunak Matlab versi 5.3 atau 6.0
2.3 Program penunjang praktikum
III. Dasar Teori
Transient response menunjukkan karakteristik output terhadap input dalam domain waktu. Karakteristik suatu sistem kendali biasanya dilihat dari transient response yang dimilikinya. Hal ini karena sistem dengan penyimpanan energi tidak bisa merespon seketika itu juga dan akan selalu menunjukkan transient response ketika sistem itu diberi input atau gangguan. Untuk menganalisa sistem kendali biasanya digunakan standar input seperti fungsi impulse, step, ramp, atau sinusoidal. Input yang paling sering digunakan adalah unit step, karena input ini menyediakan informasi tentang karakteristik transient respons dan steady state respons dari suatu sistem. Secara umum setiap kita mengaktifkan suatu sistem, kita mengaktifkan fungsi step.
Dalam perancangan suatu sistem kendali harus diketahui spesifikasi-spesifikasi yang mendefinisikan karakteristik sistem. Spesifikasi transient response sebagai berikut :
1. Rise time (Tr) 2. Peak time (Tp)
3. Persent Overshoot (%OS) 4. Settling time (Ts)
5. Final Value (Fv) atau nilai steady state
Gambar diagram blok :
Gambar 1.a. Blok diagram suatu sistem kendali
Gambar 1.b. Blok diagram suatu sistem kendali yang disederhanakan
di mana :
G(s) = Gc(s)Gp(s) dan H(s) = 1
Perhatikan gambar 1.b. Fungsi alih lingkar tertutup dari sistem kendali tersebut adalah:
|

|

Transient response dari sistem adalah invers Transformasi Laplace dari C(s) atau c(t)=L-1[C(s)]
3.1 Sistem orde 1
Sistem orde 1 mempunyai bentuk umum fungsi alih sebagai berikut :
|

di mana t adalah konstanta waktu
Rumus Untuk Menghitung step respons sistem orde –1:
Tr = 2.2 t
|
3.2 Sistem orde 2
Bentuk fungsi alih lingkar tertutup dari sistem orde 2 adalah sebagai berikut:
|

Dengan x merupakan koefisien redaman yang menunjukkan apakah sistem orde-2 tersebut overdamped, underdamped, critically damped atau oscillatory. Sedangkan wn adalah frekuensi natural.
Gambar 2. Karakteristik tanggapan waktu suatu sistem
Rumus Untuk Menghitung step respons sistem orde –2:
Tr = ( 1 - 0.4167 x + 2.917 x2 ) / wn
Tp = p / { wn ( 1 - x2 ) 0.5 }
%OS = exp (-px / ( 1 - x2 ) 0.5 )
|
3.2 Sistem orde 3
Bentuk fungsi alih lingkar tertutup dari sistem orde 3 dapat dimodelkan sebagai penjumlahan dari tanggapan sistem orde 1 dan orde 2 dengan bentuk umum sebagai
berikut :
|

IV. Permasalahan
4.1. Fungsi transfer: Mencari unit step respon dari sistem yang ditampilkan oleh gambar
pada fungsi transfer closed-loop, dengan fungsi berikut :
Gunakanlah simulink dan algoritma matlab !
Tujuan : Menghitung Tr, Ts, MO, Tp dan steady state error
4.2 Fungsi keadaan: Mencari unit respon step dan impuls respon dari persamaan sistem :
V. Hasil dan Analisis
5.1 Fungsi transfer
Algoritma fungsi transfer
Hasil pemprograman fungsi transfer
Simulasi fungsi transfer
Simulasi fungsi keadaan:
5.2 Fungsi keadaan
Algoritma fungsi keadaan
Hasil pemprograman fungsi keadaan
Simulasi fungsi keadaan
5.3 Pembahasan
Karakteristik suatu sistem kendali biasanya dilihat dari transient response yang dimilikinya. Response transient akan menunjukkan karakteristik output terhadap input dalam domain waktu. Dimana karakteristik tersebut terdapat spesifikasi nilai rise time (Tr), peak time (Tp), Maksimum Overshoot (Mo), dan setting time (Ts) .
Pada percobaan ini dilakukan pemprograman menggunakan matlab, dengan matlab ini maka dapat diketahui nilai Tr,
Pada percobaan pertama diberikan nilai num 6,3223S2+18S+12,8112, dan nilai den S4-6S3+11,3223S2-18S-12,8112. Dengan selang waktu yang berikan ialah 0 sampai 5, dan menggunakan fungsi dari Tf untuk menentukan fungsi transfer, fungsi Tf2ss untuk menentukan statdy state. Kemudiana melakukan proses rise time dengan operasi matematik ( (r-1)* 0,001 ) dimana r bernilai 1, melakukan prores peak time menggunakan operasi metematika ( (Ttp-1)*0,001 ) dimana tp merupakan nilai maksimum dari sumbu y, melakukan proses maximum overshoot dengan operasi matematika (ymax-1). Dan proses setting time meggunakan operasi matematik ( (S-1)*0.001 ) dengan nilai S lebih kecil dari 1,02 dan lebih besar dari 0,98.
Untuk fungsi transfer, dapat diketatui nilai Tr, Tp, Ts, dan Mo nya. Yaitu sebesar 0,355 untuk Tr nya. Tr merupakan waktu yang diperlukan untuk naik hingga mencapai nilai satu dari satu persen stady satatenya. Jadi waktu yang diperlukan untuk naik ialah sebesar 0,355 sekon. Untuk waktu puncak dari sebuah overshoot (Tp) ialah 5 sekon,. maksimum overshoot nya 3,25.109, Ts nya 5, didapatkan nilai ini karena selang waktu yang diberikan ialah 0 sampai 5.
Dari grafik terlihat bahwa waktu rise time ini berubah sangat lambat dengan kenaikan yang sangat kecil. System ini juga memiliki overshoot yang kecil overshootnya kecil. Sedangkan untuk maximum overshoonya sangat besar, yakni diatas batas set point. Dengan menganggap set point pada grafik ini adalah 1 dan persentase setting point yang diberikan adalah 2% maka, 1 x 2% = 0,02. Sehingga batas bawah 1 – (2% dari set point) = 1 – 0,02 = 0,98 dan batas atas 1 + (2% dari set point) = 1 + 0.02 = 1,02. Berdasarkan grafik yang dihasilkan kita tidak dapat mengetahui steady state error dari system ini. Tapi Bila kita mengganggap bahwa grafik yang dihasilkan ini serupa dengan system yang menggunakan Integral Controller maka sistem di atas bisa dikatakan tidak memiliki steady state error.
Untuk percoban ke-dua, sama halnya seperti percobaa pertama yaitu dengan proses pemprograman matlab dan simulasi. Namun menggunakan matrik empat dimensi jadi proses masukannya ada empat syntak yaitu nilai a, b ,c dan d. Berdasarkan grafik yang dihasilkan melalui listing matlab, didapatkan set pointnya adalah 1, dengan memberikan persentase setting point 1% maka, 1 x 1% = 0,01. Sehingga batas bawah 1 – (1% dari set point) = 1 – 0,01 = 0,99 dan batas atas 1 + (1% dari set point) = 1 + 0.01 = 1,01. Untuk steady state error, selain memperhatikan nilai set point, kita juga harus memperhatiakan nilai respon tertingginya. Dengan demikian kita dapat mengetahui besarnya steady state error, yakni untuk sistem ini sebesar 0,5. Sebab respon tertinggi didapatkan pada amplitudo adalah sebesar 1,5.
VI. Kesimpulan
1. Pada percobaan pertama didapatkan nilai Tr (rise time) sebesar 0.3500, Ts (settling time) sebesar 5, Mo (maximum overshoot) sebesar 3,2509e+009, Tp (peak time) sebesar 5 , tetapi untuk Steady State Errornya tidak diketahui untuk percobaan fungsi transfer.
2. Pada percobaan didapatkan nilai dari Tr (rise time) sebesar 0.7460, Ts (settling time) sebesar 1,4450, Mo (maximum overshoot) sebesar 0,4926, Tp (peak time) sebesar 5 , tetapi untuk Steady State Errornya 0,5 untuk percobaan model state space
KALAU MAU LENGKAPNYA SILAKAN DOWNLOAD DISINI!
http://www.ziddu.com/download/16368196/PERCOBAAN01.pdf.html
2 komentar:
assalamualaikum .
cuma mau mmberi saran pada blognya mbak .. tampilannya sebenarnya bagus tapi , mestinya gambar2 yang sekiranya tidak penting dihilangkan saja .. karena selain loadingnya berat terutama buat pengguna internet lemot seperti saya juga akan menyebabkan fungsi blog itu sendiri sebagai media sharing kurang tercapai .
nahh saya sendiri yang ingin melihat gambar2 pada bab transien respon ini jadi agak kecewa , karena gambar mengenai babnya tidak muncul . justru yang muncul gambar2 penghias di kanan kiri atas bawah blog .
terimakasih
terimakasih saran nya. & maaf ats gmbr2nya yg g tampil, soalnya sy ngeposting langsung ngopi dr laporannya tanpa saya upload trlbh dhlu gmbr2nya. rencananya,, saya akn memposting laporan2 kembali tp dlm bntuk file pdf,, biar agak ringan dkt
Posting Komentar