Bismillahirrahmanirrohim
Sebagai
sorang guru sudah seharusnya kita mencoba berbagai cara agar proses
pembelajaran dapat berlangsung baik dengan memperkecil kemungkinan yang membuat
pembelajaran itu membosankan bagi peserta didik. Apalagi bagi saya pribadi yang
mengajar pelajaran IPA pada sebuah sekolah yang memiliki latar pondok
pesantren, dimana banyak kendala yang dihadapi, diantaranya adalah banyaknya
beban belajar peserta didik, yaitu kurikulum dinas dan kurikulum pondok, dan
terisolirnya peserta didik dalam hal teknologi informasi khususnya akses
internet yang dicap sebagai hal yang negatif bagi peserta didik yang belum
dapat menyaring teknologi informasi tersebut dengan baik. Sehingga kita sebagai seorang guru dalam
menanggapi hal tersebut, tentunya wajib membantu mereka agar mengurangi beban
belajar dengan motode pembelajaran yang menyenangkan dan agar tetap mendapatkan
manfaat yang baik dalam peranan teknologi informasi dengan membuat media
pembelajaran berbasis teknologi dan informasi yang uptudate dari situs-situs pembejaran di internet.
Saya akan
berbagi pengalaman tentang “Peran Teknologi Infomasi dan Komunikasi
Sebagai Cara Perbaikan Dalam Pembelajaran”
Ini beberapa pengalaman
saya dalam melakukan perkembangan pembelajaran dengan bantuan Teknologi
Infomasi dan Komunikasi :
Hal yang
pertama saya lakukan saat pembelajaran adalah menyampaikan pokok bahasan dan
tujuan pembelajaran menggunakan power point dan media pembelajaran berupa
laptop dan LCD, misalnya seperti ini:
Kemudian membagi
peserta didik dalam beberapa kelompok belajar
memberikan
tugas praktik langsung pada peserta didik seperti ini:
Saat praktik masing-masing kelompok diberikan lembar
kegitan peserta didik, yang diharuskan untuk memahami langkah kerja yang ada
pada lembar kerja tersebut:
Setelah semua
peserta didik selesai dalam mengerjakan prektik, langkah berikutnya adalah memberikan
kesempatan pada salah satu kelompok untuk membacakan hasil kerjanya dan
melakukan tanya jawab:
Kemudian
memberikan penghargaan pada kelompok yang membacakan hasil kerjanya dan kepada
kelompok terbaik:
Hingga
terakhir membuat kesimpulan bersama:
KENDALA
Setelah rencana pembelajaran tersebut dilakukan, ternyata hanya satu kelompok yang dapat melakukan langkah kerja sesuai prosedur dengan baik, sisanya ada yang tidak dapat melakukan dengan benar dan ada yang tidak melakukan sama sekali karena bingung. dan yang pasti guru disibukkan dengan menjawab pertanyaan prosedur yang tidak dapat dimengerti peserta didik hingga akhir percobaan dalam hal memasukkan data hasil pengamatan. Seperti ini:
Namun saya
masih belum menyerah dengan cara ini. Sehingga saya kembali melakukan penelitian pada kelas lainnya yang memiliki kemampuan rata-rata nilai kelas yang lebih
baik, manun hasilnya masih sama, yaitu peserta didik kesulitan dalam membaca
prosedur kerja.
Sehingga
untuk kelas lainnya, langkah yang saya gunakan adalah dengan mendemonstrasikan
terlebih dahulu. Mulai dari demonstrasi secara langsung hingga video demonstrasi
yang dibuat sendiri, misalnya seperti ini:
Alternatif
lainnya yang juga saya lakukan adalah dengan cara menampilkan tayangan berupa
video yang didapat dari situs internet (youtube) tentang penggunaan alat, dan membuatkan
prosedur kerja bergambar seperti ini:
Kendala yang dihadapi dari semua metode
tersebut adalah, kesulitan peserta didik dalam mencocokan antara teori dan praktik, sehingga prestasi
belajarnya sebagian masih dibawah standar. Hal ini dapat terlihat dalam jawaban
soal ulangan. Beberapa peserta didik menjawab soal berdasarkan kesimpulan praktik
kelompoknya, misalnya seperti ini:
Sehingga guru kembali dibebankan pada
materi pembelajaran. Namun saat materi di berikan, maka inilah yang terjadi:
Karena materi sering membuat peserta didik
cepat bosan
Untuk mensiasatinya, saya kembali memadukan
materi dengan praktik, sehingga untuk meminimalkan waktu, materi pembelajaran
digunakan multimedia berupa laptop dan LCD dengan materi yang saya dapat dari
situs pembelajaran garatis berupa flash macromedia “swf”, di www.man2smg.sch.id/webtemp/userfiles/flash/.../indikatorAsamBasa.swf . seperti ini:
Perpaduan ini masih saya gunakan hingga
sekarang, yang berati metode ini merupakan motode yang paling efektif dari metode
sebelumnya. Namun pengembangan pembelajaran tidak sampai disini saja. Metode
ini masih mempunyai kekurangan dan perlu perbaikan, dan tentunya jika metode
ini dilakukan secara berulang akan kembali membuat peserta didik bosan dalam
belajar, sehingga kita perlu selalu melakukan perubahan kembali ke arah
perkembangan yang di sertai dengan kecakapan dalam teknologi informasi dan komunikasi yang
mempunyai peran penting dalam perkembangan tersebut.